Siaran pers | Elektrifikasi Bahasa Indonesia: | Jakarta, Indonesia Bahasa Indonesia: | Tanggal 15 Oktober 2025
- ABB dan Pemerintah Indonesia berkolaborasi untuk mempromosikan pentingnya Perangkat Arus Sisa (RCD) di gedung-gedung, membantu meningkatkan keselamatan listrik di seluruh negeri.
- Gangguan listrik, termasuk kebocoran arus dan korsleting, menyebabkan 69 persen kebakaran di Jakarta pada tahun 2024 – hal ini menunjukkan perlunya tindakan segera
- Inisiatif bersama baru mencakup kampanye edukasi, acara Hari Pakar, dan penjangkauan publik untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan akses terhadap teknologi keselamatan yang menyelamatkan jiwa.
ABB dan Pemerintah Indonesia telah bekerja sama untuk memajukan keselamatan kelistrikan di seluruh negeri dengan mendorong penerapan Perangkat Arus Sisa (ADR) secara nasional. Kemitraan ini menandai langkah penting dalam mengurangi risiko kebakaran, mencegah kecelakaan, dan melindungi manusia serta properti melalui sistem kelistrikan yang lebih aman.
Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik – Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan), bagian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), upaya bersama ini berfokus pada kampanye kesadaran dan edukasi nasional untuk menyoroti peran penting RCD dalam sistem kelistrikan modern. Bersamaan dengan itu, ESDM juga sedang menyusun peraturan menteri tentang penerapan RCD pada instalasi listrik tegangan rendah, dengan penerapan awal diharapkan di gedung-gedung pemerintah sebelum diperluas ke sektor yang lebih luas.
Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hampir 800 insiden kebakaran pada tahun 2024 di ibu kota Indonesia, dengan 69 persen di antaranya disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik dan kebocoran arus (Sumber: Antara News ). Angka-angka ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan peningkatan langkah-langkah keselamatan di gedung hunian dan komersial.

Untuk mendukung inisiatif ini, ABB dan Ditjen Gatrik akan menyelenggarakan program nasional berupa kampanye kesadaran, pelatihan teknis, dan pelibatan sektor terkait. Program ini mencakup sosialisasi kepada para pemasang, operator gedung, dan masyarakat umum, serta panduan tentang pentingnya pemasangan dan pemeliharaan RCD yang tepat.
RCD ABB dirancang untuk mendeteksi gangguan sejak dini dan memutus daya secara instan – membantu mencegah sengatan listrik, mengurangi risiko kebakaran, dan memastikan perlindungan yang andal dan berkinerja tinggi. Dirancang dengan teknologi canggih dan teruji dengan standar keselamatan global tertinggi, RCD ABB menawarkan perlindungan tepercaya bagi rumah, gedung, dan komunitas.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan kami berkomitmen untuk menyediakan teknologi inovatif yang melindungi manusia dan properti,” ujar Gerard Chan, Presiden Direktur dan Country Holding Officer (CHO) ABB Indonesia. “Melalui kemitraan ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya RCD dan menjadikannya fitur standar di setiap gedung di seluruh Indonesia.”
Senada dengan ABB, Ditjen Gatrik menekankan bahwa peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap risiko penggunaan listrik merupakan langkah krusial dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.
“Masyarakat perlu memahami risiko penggunaan listrik, mulai dari sengatan listrik hingga potensi kebakaran. RCD memberikan perlindungan terhadap bahaya arus sisa yang dapat menyebabkan kecelakaan listrik atau kerusakan peralatan,” ujar Bayu Nugroho, Pelaksana Tugas Direktur Teknik Elektro dan Lingkungan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah awal untuk meningkatkan kesadaran tentang adopsi RCD melalui sosialisasi publik yang ekstensif, terutama menyasar fasilitas umum seperti pasar, gedung pemerintahan, dan permukiman. Kampanye edukasi ini dilakukan melalui media sosial dan situs web resmi Ditjen Gatrik.

ABB dan Ditjen Gatrik baru-baru ini menyelenggarakan Expert Day, yang mempertemukan para kontraktor, pemasang, pengembang, dan profesional konstruksi. Bertempat di Jakarta, acara ini menyoroti pentingnya RCD dan bahaya gangguan listrik. Para pembicara ahli, termasuk petugas pemadam kebakaran, tenaga medis, dan spesialis konstruksi, berbagi wawasan dan memimpin diskusi yang lebih mendalam. Kegiatan tambahan meliputi diskusi kelompok terarah dan kunjungan ke pabrik ABB di Bekasi.
Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat standar keselamatan kelistrikan Indonesia. Bersama-sama, ABB dan Pemerintah Indonesia berupaya menjadikan RCD sebagai bagian wajib dari setiap sistem kelistrikan – menciptakan rumah dan tempat kerja yang lebih aman dan tangguh di seluruh negeri.
ABB adalah pemimpin teknologi global dalam elektrifikasi dan otomasi, yang memungkinkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan hemat sumber daya. Dengan menggabungkan keahlian teknik dan digitalisasinya, ABB membantu berbagai industri beroperasi dengan kinerja tinggi, sekaligus menjadi lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan sehingga dapat mengungguli. Di ABB, kami menyebutnya ‘Engineered to Outrun’ (Direkayasa untuk Berlari Lebih Cepat). Perusahaan ini memiliki sejarah lebih dari 140 tahun dan lebih dari 105.000 karyawan di seluruh dunia. Saham ABB tercatat di Bursa Efek Swiss SIX (ABBN) dan Nasdaq Stockholm (ABB). www.abb.com
ABB Electrification adalah pemimpin teknologi global yang memungkinkan distribusi listrik yang efisien dan andal dari sumber ke stopkontak. Dengan lebih dari 50.000 karyawan di 100 negara, kami berkolaborasi dengan pelanggan dan mitra kami untuk memecahkan tantangan terbesar dunia dalam distribusi listrik dan manajemen energi. Seiring dengan percepatan transisi energi dan meningkatnya permintaan listrik, kami melistriki dunia dengan cara yang aman, cerdas, dan berkelanjutan. Di ABB, kami dirancang untuk melampaui ekspektasi, dan kami bersemangat untuk membantu pelanggan dan mitra kami melakukan hal yang sama.


 
     
    